Tuesday, February 9, 2010

“Wajah Mereka Sangat Kukenal”

“Wajah Mereka Sangat Kukenal”


(Masuk seorang yang sudah tua renta dan berbadan pendek, sambil kebingungan ia duduk termenung. Raut wajah mulai menampakkan kesedihan dan pikirannya mulai menerawang masa lalu)

Zakheus : "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Ah, ucapan ini seperti baru kemarin terdengar di telingaku. Nada suaranya begitu lembut dan sangat sulit untuk ditolak. Penampilan-Nya tidak lebih dari seorang pengelana biasa yang banyak berseliweran di depan hidungku.

(Sambil berdiri kembali, Zakheus kemudian seperti mulai mereka-reka kembali kejadian yang pernah terjadi dengan dirinya ketika berjalan bersama Yesus menuju rumah-Nya.)

Zakheus sang pemungut cukai seperti terhisap oleh waktu. Dalam ingatan yang hampir pudar ia bergumam,
Zakheus : "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
“Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah orang ini, karena orang ini pun anak Abraham”. Itulah kalimat yang kembali mengisi ingatannya; ingatan seorang manusia yang pernah berjalan dan duduk makan bersama Yesus.

(Sambil menjambak rambutnya, seperti orang kesal Zakheus setengah berteriak)

Zakheus : Ahk, bukan, bukan itu yang mengganggu pikiranku selama ini.

(Zakheus jatuh terduduk lemas. Kemudian perlahan ia berdiri dan mulai tersenyum tetapi kemudian menjadi sedih)

Zakheus : Ya, ya mata itu, mata-Nya sangat dalam, tet, ttetapi sepertinya menyembunyikan kesedihan yang sangat dalam ketika Dia menoleh orang-orang yang ada di sekitar rumahku.
Ya sebuah mata yang mengandung kepedihan tatkala Yesus melakukan perjalanan-Nya ke Yerusalem. Kota yang menyambut-Nya dalam kemeriahan, namun akhirnya berubah menjadi keramaian dari roda angkara murka, nafsu ingin membunuh yang terlontar dalam satu kalimat, “Salibkan, salibkanlah Dia.”
Zakhues : Aaku sangat ingin berjumpa lagi dengan-Nya tapi (kembali jatuh terduduk dan kemudian menangis dalam kepedihan). Mengapa, mengapa tidak Engkau ajak aku berjalan bersama-Mu ke Yerusalem, mengapa, mengapa tidak Engkau ajak aku untuk tergantung bersama-Mu di tiang para penjahat itu!!! (bernada marah dan geram)
(Dalam tangisan) aaku hanya bias mendengar orang-orang menceritakan kematian-Mu, aku hanya bisa mengira-ngira bagaimana Engkau menderita di jalan kecil berbatuan, aku hanya bisa membayangkan dari mulut orang betapa kau mati di atas sana.

(Sambil berlari ke luar ruangan, ia berteriak)

Zakheus : Yesuuuus,

(Sambil lagu gembira dinyanyikan masuklah Yesus dengan 3 muridnya dan ada tiga orang lainnya yang datang dan mengelu-elukan nama Yesus)

3 org : Hosana, hosana, hosana putera Daud.

Seruan bagi Yesus terdengar dimana-mana. Ketika Ia bergerak mendekati Yerusalem, mujizat demi mujizat terjadi di sekitarnya, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat dan yang mati dibangkitkan.
(Yesus dan 3 murid-Nya berlalu dari ruangan)

Tetapi firman Allah pernah bersabda: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."

(Instrumen lagu yang menyeramkan. Masuk 2 orang Farisi dan 1 ahli Taurat)

Farisi 1 : Kita sudah terlalu lama membiarkan orang Nazaret itu berkeliaran dan meracau di mana-mana.
Farisi 2 : Tetapiii, kalau tidak salah dengar si tukang kayu itu pernah berkata bahwa Ia datang ke dunia ini untuk mencari domba-domba yang terhilang dari antara kita. Saya pikir, itu adalah hal yang baik dan tidak bertentangan dengan Taurat kita.
AT : Hua, ha, ha (tertawa terbahak-bahak) rupanya pikiran kamu sudah dikacaukan oleh si pengacau itu. Tidakkah kau tahu bahwa Ia juga mengatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Bukankah ini sebuah penghinaan bagi Taurat kita.
Farisi 1 : Benar, benar. Bahkan tidak tahukah kalian bahwa Ia telah melanggar peraturan tentang Sabat dan lebih parah lagi Dia pernah mengatakan bahwa kita sama seperti dengan KUBURAN.
AT : Menghina, sungguh sangat menghina dan mengancam kedudukan kita. Mari, kita harus mencari jalan untuk menyingkirkan-Nya.

Memang banyak sudah yang dikritik oleh Yesus terhadap mereka yang menamakan diri sebagai Kaum Farisi dan Ahli Taurat.

(Yesus dan para murid kembali masuk ke ruangan sambil diiringi oleh instrumen yang mengalun, ”Bintang Jatuh Hari Kiamat”)

Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; Mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

(Dari kejauhan ada seorang muda yang berpenampilan menarik masuk meghampiri Yesus dengan perlahan)

Dan bukan hanya itu saja, Yesus pernah berkata kepada seorang muda yang kaya,
Yesus : ”Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Tetapi kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
OMK : "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Yesus : ”Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Yesus : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Lagu ”Bintang Jatuh Hari Kiamat”

(Masuk seorang Pengemis yang menarik-narik baju orang muda kaya (OMK), tetapi dengan kasarnya dia menjambak dan mendorong Pengemis itu ke lantai. Dan setelah berapa saat langsung berlalu)

Melihat hal ini para murid menjadi gempar dan mereka bertanya,
Petrus : "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Yesus : "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Petrus : "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
Yesus : "Aku berkata kepadamu, setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Solo, ”Melayani, Melayani”

(Yesus dan para murid mengitari ruangan dan duduk di sebelah kiri ruangan sambil bercakap-cakap. Masuklah seorang perempuan berambut paanjang)

Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata:
Petrus : "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata:
Yesus : "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.

Ya sebuah persiapan terhadap kematian Yesus. Waktu kini berjalan sangat perlahan seakan menggugat nafsu manusia yang menginginkan darah, darah Sang Anak Manusia.

(Murid-murid tertunduk di hadapan Yesus, tetapi kemudian Yudas meninggalkan ruangan dengan mengendap-endap dan menunjukkan rasa tidak puas. Kemudian ruangan dikosongkan dan setelah itu Yudas kembali masuk dan berada di tengah ruangan sambil di kelilingi oleh 2 orang iblis (berpakaian serba hitam) yang menari menakutkan dan diiringi oleh musik yang mencekam)

Gelap mulai merambah hati dari seorang anak manusia. Kecemburuan dan kedengkian mulai menyengat kalbu yang lara.

(Kemudian munculah seorang malaikat (berpakaian putih) berusaha merebut Yudas dari lingkaran iblis, tetapi iblis menendang sang malaikat dan membawa lari Yudas. Musik berubah menjadi irama yang menegangkan. Setelah beberapa saat Yudas kemudian kembali seorang diri, kemudian dari arah berlawanan masuklah dua orang Farisi dan satu ahli Taurat, sambil menunjuk-nunjuk kepada Yudas)

Farisi 1 : jadi bagaimana ini!
Farisi 2 : berapa yang kau minta untuk seorang yang bernama Yesus,
AT : penawaran yang tertinggi dariku adalah 30 keping uang perak. Kalau kau tak mau kami akan mencari orang lain saja!!
Yudas : Setuju, saya setuju.

(Mereka keluar dengan arah yang berlawanan. Dan Yudas tersenyum-senyum sambil mengangkat tinggi-tinggi 30 keping uang perak yang berada dalam sebuah kantong. Yesus dan ketiga orang murid-nya masuk dan para murid tidur di pinggir ruangan sedangkan Yesus berdoa di tempat yang berjauhan. Musik mengalun dan sedih, instrumen ”Jika Jiwaku Berdoa”)

Dalam kesepakatan kotor dan sesat akhirnya jalan kehidupan Yesus digariskan dalam kesengsaraan. Dan setelah Perjamuan Malam terakhir, Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:
Yesus : "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya,
Yesus : "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus,
Yesus : "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya. Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka,
Yesus : "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.

(Para murid keluar dan meninggalkan Yesus seorang diri kemudian datang 2 orang prajurit dan 2 orang Farisi dan 1 Ahli Taurat untuk menangkap Yesus. Kemudian Yesus dipaksa berlutut di tengah ruangan)

Yesus pun ditangkap dan pagi-Nya Ia mendapatkan penyiksaan yang luar biasa. Dari tangan yang satu ia kemudian di lemparkan ke tangan yang lain. Tangan suka menilai dan menganalisa Taurat ke tangan yang basah oleh air pengingkaran dan penyangkalan kemudian ke tangan yang penuh kemunafikan dan nafsu ingin berkuasa.

(Masuk seorang Farisi dan Ahli Taurat yang mengenakan Stola Pelayanan GMIM)

Farisi 1 : "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami."
Yesus : "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."
AT : "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?"
Yesus : "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah."
Farisi 1 : "Untuk apa kita perlu kesaksian lagi?
AT : Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri."

(Orang Farisi dan Ahli Taurat berdiri di samping Prajurit dan masuklah Pilatus yang berpakaian Dinas PNS atau Safari. Kemudian berdiri di sudut kanan ruangan. Kemudian Yesus digiring ke hadapan Pilatus dan dipaksa berlutut)

Pilatus : "Engkaukah raja orang Yahudi?"
Yesus : “Engkau sendiri mengatakannya."
Kata Pilatus kepada mereka:
Pilatus : "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
Tetapi mereka makin kuat mendesak,
AT : "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.

(Yesus dibawa ke hadapan Herodes yang berpakaian Jas Lengkap)

Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.

(Yesus kembali dibawa ke hadapan Pilatus)

Pilatus : "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."

(Tetapi mereka berteriak bersama-sama)

Semua kecuali Pilatus
: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!"
Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus.
Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya:
Semua kecuali Pilatus:
: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"
Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Dan ia melepaskan Barabas yang masuk karena pemberontakan dan pembunuhan itu, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.

(Masuk 1 orang biasa yang membawa wadah berisi air)

Pilatus : "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
Semua kecuali Pilatus
: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Wajah mereka berubah menjadi beringas, wajah yang pernah berteriak hosana, hosana kini berubah menjadi serigala buas, wajah-wajah yang pernah tersenyum tulus mengajarkan Taurat kini berubah menakutkan dan wajah-wajah yang selalu berkata tegakkan keadilan demi kemanusiaan kini seperti setan yang kehausan darah.

(Yesus kemudian digiring mengelilingi ruangan. Dan yang lain meninggalkan ruangan)

Pra 1 : Jalan! Ayo jalan!!!

(Orang (org) 1 dan 2 masuk dari sebelah kanan ruangan)

Org 1 : Ayo selamatkan diri-Mu sendiri! Katanya Anak Allah... huh!!!
Org 2 : Orang lain Dia bisa selamatkan tapi diri-Nya tidak dapat Dia selamatkan (Tertawa mengejek)
Org 1,2 : Salib, salibkan Dia.

(Masuk juga dua orang yang memikul salib dengan seorang prajurit (Pra 2) di belakang mereka. Dan orang 1 serta 2 duduk di pinggir ruangan sambil terus mengejek namun tidak mengeluarkan suara. Instrumen, NKB.No. 83 ”Nun di Bukit yang Jauh”)

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Tetapi siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan. Ia dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit dan hukuman kitalah yang ditanggungnya dan Dia diremukkan oleh kejahatan kita.
Ya itulah Yesus dan penderitaan-Nya. Ia harus membayar harga yang sangat mahal, agar kita bisa masuk hadirat-Nya.
Penderitaan-Nya sungguh luar biasa. Sekali deraan Yesus dicambuk 39 kali. Cambukan yang kuat dan bertubi-tubi mencabik-cabik kulit dan daging Yesus sehingga sekujur tubuh-Nya merah dan rusak, berlumur darah Maha Suci.
Luka di punggung-Nya masih basah, langsung dirobek waktu balok seberat 50 kg dibebankan di bahu-Nya. Ia diseret melewati jalan-jalan kecil di Yerusalem. Ratusan orang mengejek dan menghina Dia bahkan prajurit Roma menendang-Nya berulang-ulang kali. Beberapa kali Yesus terjatuh, bebatuan di jalan merobek kulit-Nya. Tulang pipi-Nya retak terhantam bumi saat Dia terjerembap.
Di bukit Golgota, tangan dan kaki Yesus di paku. Darah menyembur saat paku sepanjang 20 cm menembus. Yesus harus menahan seluruh berat tubuh-Nya. Dada-Nya mulai sesak, paru-paru-Nya terisi darah. Dalam penderitaan yang sangat hebat, Yesus masih sempat berkata,
Yesus : “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Kemudian seperti biasa, Ia selalu menegadah ke langit mencari Bapa, sumber hidup-Nya. Tetapi waktu itu langit kelam, matahari di sembunyikan awan pekat. Pekatnya dosa anak-anak manusia. Bapa memalingkan wajah-Nya, saat itulah Yesus berseru,
Yesus : “Eli, Eli Lama Sabakhtani.”

Itulah penghukuman yang Dia terima karena dosa kita.
Penderitaan yang Yesus jalani ini, untuk cinta dan demi pulihnya hubungan yang indah dengan kita manusia. Untuk itu lakukanlah segala hal dalam hidup ini karena cinta kepada Yesus dan seperti cinta-Nya kepada kita.

(Sambil berjalan gontai, Zakheus kembali masuk ke tengah ruangan)

Zakheus : Ya itu. Seperti itulah yang saya dengar. Kini Dia telah mati. Oh Tuhan adakah harapan bagi kami untuk melihat-Nya. Yesus aku rindu utnuk bertatap dengan-Mu.

(Perlahan namun pasti Zakheus mulai melihat orang-orang yang ada di hadapannya dan mulai menunjuk-nunjuk)

Zakheus : Bu, bubbb, bukan. Ti, tttidak! Wajjah kalian, ya wajah kalian sepertinya sangat kukenal.

(Zakheus kemudian terjerembap ke belakang)

Zakheus : Wajah kalian, ya wajah-wajah kalian seperti wajah-wajah yang diceritakan orang-orang itu.

(Lari meninggalkan ruangan)

No comments:

Post a Comment