Friday, June 4, 2010

MENCOBA MENJADI KITA

(Teater Remaja Getsemani)

Persiapan:
1. Semua pemain teater menggunakan kaos berwarna kemudian dilapisi oleh kaos hitam, celana panjang hitam dan topeng putih serta tanpa alas kaki.
2. Untuk perempuan rambut harus diikat.
3. K = kelompok, P = pemain.

Bagian I
Prolog :
“Mencoba Menjadi Kita”
Tibalah tahun rahmat Tuhan, tahun 2009
Mata kami melihat,
“aku? Kamu! Kami? Kalian!
Aku baik, kamu jahat! Kami benar, kalian jahat!
Merah, Hijau, Biru, Kuning, Jingga! Hah, ada abu-abu?


Mata kami melihat, Telinga kami mendengar,
Ma, mama dimana?
Kenapa mama di rumah papa temanku?
Pa, papa dimana?
Kenapa papa berkeringat memegang kartu?

Mata kami melihat, Telinga kami mendengar, Mulut kami ternganga,
Sebelum makan mari kita berdoa,
Makan ini, makan itu.
Sesak, sesak sekali, sulit mencapai meja!

Mata kami melihat, Telinga kami mendengar, Mulut kami ternganga,
Kami pun menjadi heran,
Duluan saja, titip ya, minggu ini siapa yang terima arisan

Dalam keheranan, Mata kami melihat,
Telinga kami mendengar, Mulut kami ternganga,
Aku tidak mau di situ, aku tidak mau di sana
Tahun depan aku tetap di sini, siapa yang dapat menghadangku?

Heran, bingung, bimbang (diam sejenak)
marah ada kemarahan, Sombong ada kesombongan
Iri, kedengkian, Rakus ada kerakusan.
Marilah kita mencoba
Dora berkata: Mari merenung,
Teletabis berkata: mari berpelukan,
Sincan berkata: selamat datang,
Hati berkata: aku menunggumu,
Kami berkata: mama pulanglah, papa pulanglah, mama papa bertobatlah,
Yesus berkata: “Marilah kepadaku yang berbeban berat,
Aku akan memberikan air kehidupan”

Kini bolehkah kami mencoba menjadi kita, ………. ya kita semua.
Kita yang marah, kita yang sombong, kita yang rakus,
kita yang iri, kita yang pura-pura, kita yang munafik,
Bolehkah???

Formasi 1 : K1 dan 2 berbaris di samping kanan dan kiri jemaat, paling belakang.

K1&2 : Mencoba menjadi kita!
K1 : Tahun rahmat Tuhan sudah tiba!
K2 : Tahun 2009!

Formasi 2 : (Intrumen 1) Berjalan perlahan dengan menggoyangkan tangan. Setelah tiba di depan, kedua kelompok berdiri berhadapan (berjauhan) di samping kanan dan kiri.

K1 : Di tahun ini!
K2 : Berrrrdoa!
K1 : Di tahun ini!
K2 : Kerja, kerja, kerja!
K1&K2 : Berdoa dan Bekerja!

Formasi 4 : Perlahan K1 dan K2 saling membelakangi.

K1 : Berdoa?
K2 : Bekerja?
K1&K2 : Tidak!

Formasi 5 : Dalam posisi saling membelakangi. Kedua kelompok berjalan perlahan saling menjauhi dalam langkah kaku. Kemudian kembali berhadapan.
K1 : Saya! Kami!
K2 : Kamu, Kalian!
K1&K2 : Pergi!!!

K1 : Merah, merah,
K2 : Biru, Biru,
K1 : Kuning, kuning,
K2 : Hijau, Hijau

Formasi 6 : Sambil meneriakan warna kedua kelompok kembali mendekat. Setelah berhadapan dalam jarak yang dekat. Mereka yang berhadapan saling memegang tangan (2 tangan) dan dalam posisi saling mendorong.
Kemudian setelah beberapa waktu, kedua tangan dilepaskan dengan kasar.

K1&2 : Kepompong bulat-bulat kasihan deh lu (dinyanyikan).

Formasi 7 : (Instrumen 2) Kedua kelompok mundur perlahan, namun tetap berhadapan.
Kemudian sikap sempurna, tenang dan tidak bergerak.

Bagian II
K1&2 : Mari makan.

Formasi 8 : Lari di tempat dengan kaki direntangkan. Maju sedikit dan badan dicondongkan ke kanan dan ke kiri.
Kemudian berhadapan dan selama beberapa saat badan tetap dicondongkan ke kanan dan ke kiri.
Kemudian sikap sempurna, tenang dan tidak bergerak.

Bagian III
Formasi 9 : Perlahan saling membelakangi.

K1 : Mama.
K2 : Papa.
K1&2 : Dimana mama, dimana papa.
Pulang, pulanglah kami menunggumu.

Formasi 10: Bergaya mencari dan sambil melihat kejauhan. Kemudian 2 tangan direntangkan ke depan.

Prolog :
Mereka sudah pulang. Bukan mainan yang dibawa,
Bukan kue yang dibawa.
Mukanya pucat pasi, kurang tidur,
mulutnya kering, mama kaukah itu?
Mukanya merah membara,
mulutnya bau memuakkan, papa kaukah itu?
Marah karena kelelahan, marah karena kekalahan, marah karena minuman!

Formasi 11: Sambil bergantian dengan kedua tangan diangkat melindungi kepada, K1 dan K2 berkata: “JANGAN”.
Kemudian sikap sempurna, tenang dan tidak bergerak.

Formasi 12: Kemudian secara perlahan kedua kelompok saling membelakangi dan berjalan kebingungan seperti orang pusing dalam posisi kacau.

K1&2 : Bingung, bingung, bingung, bingung, bingung.
Kemudian sikap sempurna, tenang dan tidak bergerak.

P : (Saling bergantian) dimana saya?
K1&2 : Di situ, di sana.
P : (Saling bergantian) Aku tidak mau, aku ingin disini!

Prolog :
Semua harus ditata, semua harus diatur
Aku di sana dan aku di sini, mengapa tidak?
Kolommu dan kolomku, kita tetap satu Gereja, mengapa tidak?

Formasi 13: (Instrument 3) Kembali ke dalam kelompok sambil kedua kelompok berhadapan.

Bagian IV
K1 : Natal t’lah tiba!
K2 : Natal t’lah tiba!
K1&2 : Hore! Hore!

Prolog :
Maafkan kami, karena telah mencoba menjadi kita,
Ya kita semua di tahun ini.
Buang semua yang berlalu, Bukalah hatimu,
Sang bayi kecil di palungan hati menunggumu, menunggu kita.

K1&K2 : Berpelukkan
Formasi 14: Sambil berhadapan. Kaos hitam dibuang ke samping. Kemudian melakukan tarian.
(Instrumen 4) Kemudian sikap sempurna, tenang dan tidak bergerak.
Formasi 15: Dalam kelompok, berbaris ke luar dengan tertib.


No comments:

Post a Comment