”Aku untukmu: Anakku”
Fragmen
(2 orang ibu berjalan dan bercakap-cakap)
Ibu 1 Ah, saat ini saya betul-betul sibuk. Banyak undangan yang harus saya hadiri, di sana, di sini, ah pokoknya ada di mana-mana.
Ibu 2 Ya memang, saya juga demikian apalagi anak-anak di rumah selalu berkata, ”mama, pulang cepat ya”, atau ”mama, jangan pulang terlalu malam”
Padahalkan habis ibadah saya masih haruskaroke, karaoke doonng!!”.
(1 orang bapak masuk sambil tertawa kecil dan menyeringai)
Bapak 1 Pulang rumah selalu membosankan. Anak-anak selalu mengganggu ini dan itu, apalagi isteriku, ah!!! Selalu tak pernah diam di rumah.
Peduli amat dengan mereka! Ah, teman-temanku pasti sudah menunggu di meja segi empat, biasaaaa.
(4 orang anak-anak masuk dan melompat-lompat karena sangat gembira. Mereka berpegangan dan berputar sambil melagukan ”Hapy ya ya, Hepy ye ye” kemudian berhenti dan menghadap jemaaat)
Anak 1 Ibuku adalah orang yang sangan ku sayang
Anak 2 Ayahku adalah orang yang sangat saya butuhkan.
Anak 3 Kita tak mau kalau diganti yang lain.
A 1,2,3 Ya tak usah la yauuuuu.
Anak 4 Tapi, aku, akuuuuuuuuuuuu,
(Tiba-tiba terhenti oleh karena teriakan seorang ibu)
Ibu Mawaaaaaaaaaaaaar, sini!!!
Taunya bermain saja! (Plak)
(Sang ibu menampar dan memarahi anaknya. Setelah itu Anak 4 menangis seorang diri sambil berkata kepada dirinya sendiri)
Anak 4 Mama, apa salahku?
(Anak 4 kemudian menangis seorang diri. Masuk seorang Perempuan sambil menyanyi lagu ”Mampirlah Dengar Doaku”)
Anak 1 Sahabatku jangan kamu bersedih.
Anak 2 Jangan kamu menangis
Anak 3 Kita masih punya Tuhan Yesus
Per Mari kita berdoa pada Yesus sang Gembala yang Baik
Anak 4 Tuhan Yesus,
Teman-temanku memiliki mama dan papa yang baik.
Tetapi, mengapa mama dan papaku begitu jahat?
Mengapa mereka menyakitiku?
Mengapa mereka selalu meninggalkanku?
(Setelah berdoa, anak 1,2 dan 3, meninggalkan panggung dan seorang Perempuan berdiri di samping, kemudian masuk Ibu 2 dan Bapak 1)
Bapak 1 Ya Tuhan, apa yang sementara kami lakukan ini.
Ibu 2 Adakah Engkau mau menunjukkan jalan bagi kami?
Keduanya jatuh dan berlutut menghadap jemaat. Kemudian seorang Perempuan tadi membawakan lagu,
”Di Tengah Ombak”
Di tengah ombak dan arus pencobaan
Hampir terhilang tujuan arah hidupku
Bagaikan kapal yang s’lalu diombang ambingkan
mengharap kasih-Nya seolah-olah tiada mampu
Yesus perhatikan kehidupan s’tiap orang
yang sudah rusak dibetulkan dengan penuh kasih sayang
Yesus perhatikan s’tiap tetesan air mata
Dia mengenal hatiku yang penuh penyesalan dosa
Bapak 1 dan Ibu 2
(Berdiri dan seorang Perempuan meninggalkan panggung) Ya Tuhan ampunilah kami, berilah kami sekali lagi waktu-Mu.
Ibu 2 Anakku,
Kau telah mengubah hidupku,
saat aku mengadung dirimu,
Detak jantungmu menyadarkanku,
apa yang ada di dalam perutku.
Saat kau hadir dalam pelukanku,
Aku ingin melindungimu dari segala bahaya.
Oh Tuhan berikanlah sekali lagi bagiku
Untuk menjadi ibu yang baik bagi anakku,
Aku berjanji untuk menjagamu setiap saat,
Melawan langit gelap, dan kelabu
Dengan memberikan pelangi kepadamu.
Bapak 1 Anakku,
Sejak engkau masih bayi,
Ketika ayah pulang dari tempat pekerjaan
Senyummu adalah kebahagiaanku.
Ya Tuhan,
Berilah kepadaku kesempatan
Untuk kembali melihat senyuman dari anakku ini.
Bapak 1 dan Ibu 2
Anakku, kami ada untukmu.
(Meninggalkan panggung dengan khidmat).
Tuesday, February 9, 2010
”Aku untukmu: Anakku” Fragmen Minggu Sengsara I
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment